Meski
sudah memasuki umur yang tidak muda lagi peforma David Beckham tetap dihargai
dengan sangat mahal. Dikabarkan Beckham ditawari kontrak oleh Paris Saint Germain
sebesar 12,5 juta Pounds atau setara dengan Rp176,1 miliar.
Bahkan media inggris, The Sun melaporkan bahwa mantan pemain Manchester United ini akan dikontrak selama 18 bulan. Beckham sendiri akan mendapatkan gaji sebsar 700 ribu Pounds senilai dengan Rp10,4 miliar per bulannya.
Sayang, gaji yang ia terima menuai kecaman dari kalangan politisi di Prancis. Pasalnya, dengan gaji tersebut Beckham akan menjadi olahragawan di Prancis dengan gaji tertinggi.
“Saya kesal dengan gaji (Beckham) yang sebesar itu. Hal tersebut tidak hanya terjadi di dunia sepakbola,” ungkap Jean Marc Ayrault, kepada Mailonline.
Politisi dari kubu sosialis tersebut sedang mengajukan peraturan yang membuat batas maksimal gaji yang didapat seseorang. Hal tersebut dilakukannya demi mencegah terjadinya kesepakatan upah pekerja yang melewati batas kewajaran.
Bahkan angggota parlemen dari kubu sosialis lainnya, Jean Christophe Cambadelis, menilai sosok Beckham sebagai "bintang tua."
Sedangkan calon presiden dari Partai Hijau, Eva Joly, menilai mendatangkan Beckham ke Paris hanya untuk menjual kaos pemain tersebut saja. Bahkan, ia sangat emosi ketika mengetahui kesepakatan soal gaji Beckham dengan PSG. "Ini sangat mengejutkan di tengah kondisi ekonomi yang sedang krisis,” tegasnya.
Bahkan media inggris, The Sun melaporkan bahwa mantan pemain Manchester United ini akan dikontrak selama 18 bulan. Beckham sendiri akan mendapatkan gaji sebsar 700 ribu Pounds senilai dengan Rp10,4 miliar per bulannya.
Sayang, gaji yang ia terima menuai kecaman dari kalangan politisi di Prancis. Pasalnya, dengan gaji tersebut Beckham akan menjadi olahragawan di Prancis dengan gaji tertinggi.
“Saya kesal dengan gaji (Beckham) yang sebesar itu. Hal tersebut tidak hanya terjadi di dunia sepakbola,” ungkap Jean Marc Ayrault, kepada Mailonline.
Politisi dari kubu sosialis tersebut sedang mengajukan peraturan yang membuat batas maksimal gaji yang didapat seseorang. Hal tersebut dilakukannya demi mencegah terjadinya kesepakatan upah pekerja yang melewati batas kewajaran.
Bahkan angggota parlemen dari kubu sosialis lainnya, Jean Christophe Cambadelis, menilai sosok Beckham sebagai "bintang tua."
Sedangkan calon presiden dari Partai Hijau, Eva Joly, menilai mendatangkan Beckham ke Paris hanya untuk menjual kaos pemain tersebut saja. Bahkan, ia sangat emosi ketika mengetahui kesepakatan soal gaji Beckham dengan PSG. "Ini sangat mengejutkan di tengah kondisi ekonomi yang sedang krisis,” tegasnya.
Sumber : http://www.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar